Cara Fermentasi Pakan Sapi yang Mudah, Efisien

Pada artikel kali ini saya akan memberitahu dan menjelaskan cara fermentasi pakan sapi yang mudah,efisien,berkualitas dan ga ribet. Kuy baca informasinya!


Fermentasi pakan adalah proses amoniasi terhadap pakan ternak supaya kandungan nutrisi yang terdapat pada pakan ternak hijauan (pakan serat) bisa disimpan dan bertahan dalam kurun waktu lama.


Sedangkan amoniasi merupakan cara pengolahan kimia untuk meningkatkan kadar cernar bahan pakan hijauan (berserat) serta kadar protein dengan menggunakan amoniak (NH3) sebagai bahan kimia. Pakan ternak fermentasi ini biasa diberikan pada hewan ternak ruminansia seperti kambing, sapi dan kerbau.


Tujuan utama cara fermentasi pakan sapi pada hewan ruminansia supaya saat menyimpan pakan ternak yang tersedia dalam jumlah banyak bisa bertahan lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang ada pada pakan tersebut. Sehingga hal ini sangat membantu peternak kambing dalam memberi pakan hijaun (serat) di saat musim kemarau.


Kelebihan Fermentasi Pakan Sapi Untuk Beternak


Pada


Dibandingkan dengan pakan alami yang kita berikan langsung pada sapi ternak,cara fermentasi pakan sapi mempuyai beberapa kelebihan. Diantaranya adalah:



  • Dapat memperbaiki sistem pencernaan pada sapi

  • Bisa meningkatkan produksi susu pada sapi

  • Membuat sapi ternak cepat gemuk atau bertambah berat badannya secara alami dan sehat

  • Pakan fermentasi dapat disimpan sesuai dengan kebutuhan (pakan ternak dapat bertahan lama mengurangi jumlah kandungan nutrisi)

  • Dapat mempercepat petumbuhan sebab pakan ternak fermentasi terdapat nutrisi penambah nafsu makan

  • Daging ternak sapi menjadi lebih rendah kolesterol serta tidak prengus

  • Membantu menjaga dan meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh pada sapi ternak

  • Dapat mengurangi amoniak atau bau kotoran hewan yang tidak enak sehingga dapat mengurangi pencemaran udara lingkungan

  • Kotoran ternak sapi yang diolah menjadi pupuk memiliki kualitas yanng lebih unggul

  • Urine pada sapi lebih sedikit dan dapat digunakan sebagai biogas alami, sehingga pemeliharaan ternak kambing lebih mudah


Pemberian pakan fermentasi terhadap hewan ternak khususnya pada sapi memiliki pengaruh yang sangat signifikan. Hal ini terlihat pada kualitas daging sapi serta harga jual yang mengalami peningkatan secara drastis. Kualitas sapi yang semakin baik akan berbanding lurus dengan harga jual. Sehingga mampu untuk mendongkrak omset penjualan sapi ternak.


Kelemahan Pakan Fermentasi Sapi


Tahukah Anda, apa saja dampak negatif cara fermentasi pakan sapi pada ternak sapi? Pakan fermentasi merupakan pakan hijauan dan bahan lainnya yang difermentasi menggunakan mikroorganisme untuk menghasilkan energi dan nutrisi yang lebih berkualitas.


Bahan-bahan yang biasa difermentasi adalah hijauan, limbah pertanian seperti daun singkong, jerami padi, dan sebagainya. Fermentasi pakan jerami menjadi salah satu solusi bagi peternak untuk menyediakan pakan yang dapat diawetkan untuk mengantisipasi kekurangan pakan di saat jumlah yang tersedia di lahan sedikit.


Cara fermentasi pakan sapi menghasil fermentasi yang memiliki komposisi nutrisi yang berbeda daripada bahan pakan sebelum difermentasi. Pada proses fermentasi pakan sapi terjadi penambahan sejumlah energi dan juga nutrisi lainnya yang sebelumnya tidak tersedia dalam hijauan.


Dalam dunia peternakan sendiri, fermentasi bahan pakan sapi bertujuan menyediakan pakan sapi di saat hijauan sulit didapatkan, menambah nilai nutrisi sapi sehingga lebih komplit, serta mengawetkan bahan pakan hijauan yang berlimpah di saat hujan.


Akan tetapi, dampak negatif pakan fermentasi ini pun tidak bisa Anda abaikan. Respirasi anaerobik merupakan pakan alternatif yang merupakan hasil olahan teknologi pakan ternak untuk menghasilkan pakan dengan energi yang lebih tinggi dan bernutrisi. Pakan fermentasi digunakan untuk pengganti hijauan yang sangat minim di saat musim kemarau.


Makanan ternak fermentasi sebenarnya sangat menguntungkan bagi peternak karena menjadi solusi untuk ketersediaan pakan di saat masa-masa sulit untuk mendapatkan pakan. Namun, pemberian pakan fermentasi yang terus-menerus juga sangat merugikan ternak.


Dampaknya


Beberapa hal yang terjadi akibat pemberian pakan fermentasi yang diberikan secara terus-menerus di antaranya sapi mengalami defisiensi nutrisi,sapi menjadi semakin kurus, pertumbuhan sapi terlambat, bahkan kambing bisa terkena penyakit yang disebabkan defisiensi nutrisi pakan.





Nutrisi, vitamin dan mineral yang lengkap sangat dibutuhkan oleh sapi untuk memicu pertumbuhannya dan juga produksi susu pada sapi. Terkadang, peternak hanya asal menerapkan hal baru yang instan dan sangat mudah untuk menjalankan usaha ternak sapi.




Alat dan Bahan Untuk Membuat Fermentasi Pakan Sapi


Dalam cara fermentasi pakan sapi, kita membutuhkan beberapa alat dan bahan. Apa saja alat serta bahan untuk membuat pakan fermentasi sapi ternak itu, berikut ini ulasannya:



  1. Pisau pemotong atau cacah atau bisa juga golok digunakan untuk memotong bahan pakan yang akan difermentasi.

  2. Terpal, tong besar atau plastik besar digunakan sebagai tempat menampung bahan fermentasi yag telah di potong-potong.

  3. Gedebog pisang dan jerami juga bisa merupakan bahan alami yang digunakan sebagai bahan utama membuat fermentasi pakan kambing. Kebutuhan bahan alami ini adalah 80%.

  4. Tetesan air tebu atau gula pasir dan garam.

  5. Suplemen probiotik (suplemen yang umum digunakan yaitu probiotik SOC-HCS.

  6. Dedak atau bekatul bisa juga ditambah dengan ampas tahu kebutuhannya ialah 20%. Diman komposisinya 15% untuk ampas tahu dan 5% untuk dedak atau bekatul.

  7. Air secukupnya.


BAHAN DAN UKURAN:



  1. 1000 kg atau dapat juga dikira-kira sekitar 5-8 ikat jerami padi , dipilih yang sudah kering, kemudian dicacah panjang 5 cm, tujuan pencacahan jerami ini untuk memudahkan terjadinya proses fermentasi dan ketika nanti pakan fermentasi sudah siap diberikan ke kambing, ternak kambing akan mudah memakan dan mengunyahnya. Cara mudah untuk mencacah jerami dalam jumlah banyak, idealnya menggunakan mesin pencacah rumput jerami.



  1. 20-25 Lt, tetes atau molase jika tidak ada dapat diganti gula yang dilarutkan. Penggunaan larutan gula memang lebih mahal dibandingkan dengan tetes tebu, namun untuk jangka panjangnya akan lebih aman menggunakan larutan gula jawa atau gula aren.



  1. 1 botol probiotik ( jenis dan merknya sangat beragam, silahkan gunakan sesuai pilihan anda masing-masing )



  1. 250-300 Lt. Air untuk melarutkan probiotik dan tetes



  1. Bekatul atau dedak padi sebanyak 30 kg


PERALATAN:



  1. Tempat untuk fermentasi jerami bisa berupa tembok semen, bis semen, drum plastik, plastik bening, silahkan disesuai dengan kemampuan dana dan jumlah ternak

  2. Alat pemotong berupa mesin pencacah rumput jerami atau sabit atau sejenisnya

  3. Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik


Cara Pembuatan Fermentasi Pakan Sapi Ternak


Pada




Gedebog pisang merupakan limbah yang pemanfaatannya kurang maksimal. Sebagian besar batang pisang hanya dipotong-potong dan dibiarkan membusuk.




Pemanfaatannya masih sangat minimal, paling hanya digunakan sebagai penancap pada pertunjukan wayang kulit, sebagai kembang mayang pada upacara pernikahan, bendungan pinggiran sungai supaya air tidak meluap, untuk dibuat kapal-kapalan oleh anak-anak, pembungkus karbit pada pengimbuan buah-buahan, dan lain-lain.



Bagaimana kalau gedebog pisang digunakan sebagai pakan ternak?

Pada







Masalahnya kalau sudah di kandang mungkin berbeda dengan di laborat. Sapi dan kambing mau nggak makan batang pisang, kalaupun mau baik ndak untuk kesehatan dan pertumbuhan sapi dan kambing.


Penelitian gedebog pisang


Pada





Batang pisang untuk kambing, domba atau sapi, ada  juga penelitian yang membahas soal penggunaan gedebog pisang untuk dijadikan pakan sapi dan kambing. Dalam pemanfaatannya sebagai ransum pakan sapi dan kambing, gedebog pisang ini harus ditambahkan bahan-bahan lain. Bahan tambahan dapat berupa jagung, dedak padi, dan molases.


Untuk bahan tambahan dalam penelitian ini nanti saya ada diparagraf selanjutnya. Penambahan ini supaya kualitas ransum menjadi lebih baik. Mengingat gedebog pisang mempunyai banyak kekurangan dalam kualitas ransumnya.

Kandungan airnya yang tinggi, serat kasarnya yang sulit dicerna, karbohidrat yang sulit terlarut, protein kasar yang rendah dan mudah busuk tentunya.


Batang pisang memiliki kandungan nutrisi bahan kering (BK) 7,5%, protein kasar(PK) 5,9%, serat kasar(SK) 26,6% dan lemak kasar(LK) 2,2%.


Tepung bonggol pisang mengandung pati (karbohidrat) sebesar 66,2%, serat kasar 10,23%, protein 5,88%, dan lignin 33,51%. Kandungan lignin pada batang pisang ini tinggi, jadi hal ini bisa berpengaruh terhadap kinerja mikroba dalam mencerna makanan.


Bagaimana penelitian ini dilakukan?


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kandungan protein kasar serta serat kasar dari ransum pakan sapi dan kambing yang bahan utamanya adalah gedebog pisang. Bahan-bahan tambahan yang digunakan sebagai bahan ransum adalah dedak padi, tepung jagung, tepung kepala udang, molases, urea dan mineral mix.


Jumlah komposisi dari masing-masing bahan tersebut ada di tabel di bawah:












































Bahan Ransum


Komposisi %


Batang Pisang


50


Dedak Padi


25


Tepung Jagung


2,5


Kepala Udang


5


Molases


5


Urea


1,5


Mineral Mix


1


Jumlah


100%


Penjabarannya




Dengan komposisi ransum seperti diatas, didapat ransum dengan protein kasar sebesar 11,21 ± 1,38 % dan serat kasar (SK) 20,91 ± 2,10 %. Angka setelah tanda ± menunjukkan tingkat kesalahan dalam pengukuran. Jadi nilai protein kasarnya dapat 11,21 + 1,38 = 12,59 % atau 11,21 – 1,38 = 9,83 %.


Memang seperti itu aturannya. Untuk yang lemak kasarnya bisa dihitung sendiri ya. Ransum yang dipersiapkan ada empat ransum dengan komposisinya persis seperti di atas. Makanan pra-saji yang pertama (P0) tidak disilase.


Pakan jadi yang kedua (P1) disilase dengan lama waktu pemeraman 7 hari, ransum ketiga (P2) disilase dengan lama waktu pemeraman 14 hari, dan ransum keempat (P3) waktu pemeramannya 21 hari. Batang/gedebog pisang dipotong kecil-kecil sekitar 2-5 cm. Setelah itu gedebog pisang dijemur menggunakan sinar matahari selama 3-7 hari.


Akan tetapi tidak disebutkan berapa jumlah kadar air akhir daari gedebog pisangnya. Batang pisang yang sudah dilayukan dicampur dengan bahan-bahan tambahan. Pencampurannya dilakukan dengan cara bertahap.


Batang pisang dicampur dengan dedak padi terlebih dahulu dicampur diaduk sampai merata, baru kemudian dicampur dengan tepung jagung. Begitu seterusnya sampai semua bahan tercampur dengan homogen atau merata.


Campuran tadi dimasukkan dalam kantong plastik dipadatkan dan ditutup rapat, disimpan dalam keadaan tanpa oksigen dan diletakkan ditempat yang teduh. Lama waktu pemeraman sebagaimana yang saya jelaskan pada paragraf di atas, ada ransum yang tidak diperam, diperam 7 hari, 14 hari dan 21 hari.


Hasilnya


Hasil yang diperoleh dari penelitian ini hanya informasi megenai kandungan protein kasar dan serat kasar dari masing – masing ransum. Karena memang itu tujuan dari peneliti. Ringkasan Protein Kasar dan Serat kasar:


Ransum 1 (P0) Protein Kasar (Pk) 11,21 ± 1,38 %  serta Serat Kasar (SK) 20,91 ± 2,10 %. Bagian makanan 2 (P1) Protein Kasar (Pk) 9,95 ± 0,58 %  dan Serat Kasar (SK) 21,52 ± 1,35 %. Susunan makanan 3 (P2) Protein Kasar (Pk) 10,57± 0,71 %  dan Serat Kasar (SK) 13,93 ± 0,95 %. Bahan makanan  4 (P3) Protein Kasar (Pk) 11,01± 0,28 %  dan Serat Kasar (SK) 14,68 ± 1,41 %.


Kesimpulannya


Kalau dilihat dari hasil tersebut, jumlah kandungan protein kasar ransum menurun pada minggu pertama yaitu nilainya ada di ransum 2. Kemudian nilai PK nya naik sedikit pada minggu kedua yang ditunjukkan oleh ransum 3.


Hingga akhirnya nilai PK pada minggu ke tiga, yaitu ransum 4 nilainya hampir persis dengan nilai protein kasar awal ransum yang tidak disilase atau diperam.


Pada ransum 2, nilai protein kasarnya menurun, sebab pada fase minggu pertama 7 hari, bakteri clostridia (bakteri merugikan) masih bekerja. Bakteri tersebut mengubah asam amino menjadi amonia sehingga kandungan protein kasarnya menurun.


Pada minggu ke 2 (ransum 3) dan minggu ke3 (ransum4) jumlah bakteri asam laktat mulai bertambah sehingga kandungan asam yang dihasilkan dapat menekan aktifitas bakteri clostridia.


Hal ini secara tidak langsung meningkatkan jumlah yang termuat protein ransum sebab bakteri asam laktat itu sendiri merupakan protein sel tungggal. Semakin banyak jumlah bakteri asam laktat semakin banyak nilai protein kasar ransum.


Untuk serat kasarnya, nilainya semakin menurun. Nilai serat kasar ransum batang pisang menurun drastis dari minggu ke dua 14 hari (ransum 3).


Ciri-Ciri Fermentasi Pakan Sapi yang Anda Buat Sudah Jadi


Setelah Anda membuat pakan fermentasi, sebaiknya kita mengecek dulu sebelum pakan tersebut diberikan pada sapi ternak. Apakah pakan sapi fermentasi yang Anda bikin sudah jadi atau belum. Nah untuk mengetahui pakan fermentasi yang kita buat sudah jadi dapat dilihat dari:



  • Suhu bahan yang kita buat pakan fermentasi meningkat atau istilah menjadi hangat saat kita pegang. Yang semula gedeboknya dingin menjadi sedikit hangat.



  • Yang kedua terlihat ada perubahan warna pada bahan fermentasi yang kita buat.



  • Terakhir, bahan fermentasi yang semua kaku menjadi lapuk/empuk atau lunak.


Cara Memberikan Fermentasi Pakan Sapi pada  Ternak


Pada


Setelah pakan fermentasi yang kita buat jadi (mempunyai ciri-ciri sesuai dengan fermentasi pakan ternak yang sudah jadi), sekarang kita sudah bisa memberikan pakan tersebut pada kambing ternak. Berikut ini merupakan cara supaya hewan ternak mau memakan pakan fermentasi yang telah kita buat. Diantara caranya yaitu:



  • Sebelum kita memberikan pakan fermentasi pada sapi ternak, pakan fermentasi di angin-anginkan terlebih dulu sekitar 15 menit. Hal ini bertujuan supaya pakan fermentasi tidak lembab saat dimakan sapi ternak. Ketika pakan lembab bisa memungkinkan sapi ternak tidak menyukainya bahkan tidak mau memakannya.



  • Pakan fermentasi sangat baik diberikan sapi ternak pada waktu pagi dan sore hari setelah sapi memakan makanan alami (hijaun daun-daun atau rumput). Hal ini bertujuan agar sapi tidak kaget dengan pakan fermentasi yang kita berikan.

  • Selama pakan fermentasi  yang kita buat tidak terkena cahaya matahari ataupun hujan secara langsung, pakan kambing fermentasi menggunakan SOC dapat bertahan lama hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.


Demikian artikel kali ini yang membahas tentang cara fermentasi pakan sapi yang dapat saya berikan atau sharing kepada Anda. Mudah-mudahan dapat membantu menemukan solusi atau menyelesaikan masalah yang sedang Anda alami sekarang ini. Terima kasih telah membaca artikel ini dari awal sampai akhir.


Belum ada Komentar untuk "Cara Fermentasi Pakan Sapi yang Mudah, Efisien"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel