6 Kunci Sukses Cara Ternak Kambing, MANTAP!


Selain dari daging sapi, daging kambing pun banyak penggemarnya di kalangan masyarakat kita.





Daging kambing memang terkenal dengan baunya yang prengus, tapi kalau bisa mengolahnya bisa menjadi makanan yang lezat.





Bisa di jadikan sate, sop, gulai, tongseng, soto, kambing guling sampai nasi kambing kebuli. Sluurp… memikirkannya saja sudah bikin ngiler.









Semakin banyak peminat dan meningkatnya daya beli masyarakat membuat permintaan daging kambing di Indonesia semakin hari semakin meningkat.





Permintaan daging kambing di pasaran belum terpenuhi kebutuhannya, sehingga kita masih harus melakukan impor daging kambing.





Maka beternak kambing potong bisa jadi pilihan yang baik, mengingat tingginya kebutuhan dan permintaan pasar.





Selain itu, dalam beternak kambing bukan hanya daging kambing tapi juga susu hingga kotorannya pun dapat di jual untuk dijadikan pupuk organik.





daging
ternak kambing




Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk beternak kambing potong, tapi perawatan yang baik dan benar bisa memberikan hasil yang maksimal.





Jadi, apa saja yang perlu dilakukan dalam memulai beternak kambing potong? Artikel ini akan membahas beberapa hal yang penting untuk diperhatikan agar kambing peliharaan kita bisa memenuhi secara kualitas maupun kuantitas.





6 Metode ternak kambing yang terbukti sukses





Kandang ternak kambing





Jika ingin beternak kambing tentu hal pertama yang harus di perhatikan juga adalah kualitas dari kandang yang akan di gunakan untuk tempat kambing.





Ukurannya harus sesuai dengan jumlah kambing yang akan kita pelihara.





Pastikan kandang yang kita buat juga sudah memenuhi standar kualitas, yaitu: kandang harus memudahkan kita melakukan pengawasan terhadap kambing yang ada pada kandang, memudahkan kita dalam pemberian pakan dan aman serta kuat bagi si kambing.





Kandang yang ingin di buat hendaknya berjarak 10 meter dari rumah agar menghindari bau yang tidak sedap yang dapat mengganggu aktifitas sehari – hari.





daging
kandang ternak kambing




Pada umumnya tipe kandang yang baik bagi ternak kambing adalah yang berbentuk panggung.





Dimana di bagian bawah kandang ada kolong untuk menampung kotoran, menghindari kebecekan serta kontak langsung dengan tanah yang bisa jadi tercemar penyakit.





Lantai kandang di tinggikan antara 1 – 2 meter, bak untuk pakan dapat di tempelkan pada dinding kandang dengan ketinggiannya sebahu kambing.





Dasar kolong kandang bagian pinggir di gali sedalam ±20 cm dan 30-50 cm pada bagian tengah serta di buatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran yang selanjutnya dapat di proses untuk menjadi pupuk kandang.





Ukuran kandang: jika ingin memelihara kambing terpisah, bisa dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter untuk 1 ekor kambing dewasa, jika kambing masih kecil tapi sudah di sapih bisa muat 2 ekor kambing.





Sedangkan bagi kambing yang baru di lahirkan, kandang ini cukup utuk 2 ekor kambing kecil beserta induknya.





Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar kambing tidak mudah terserang penyakit.






style=display:inline-block;width:336px;height:280px
data-ad-client=ca-pub-1048996372511332
data-ad-slot=4154108485>







Jika kandang sudah pernah digunakan oleh kambing yang terserang penyakit, lebih baik kandang di desinfektan terlebih dulu.





Tapi kalo kambingnya sehat cukup di cuci menggunakan air bersih saja.





Kandang dan lingkungan disekitarnya juga tidak boleh lembab dan juga bebas dari genangan air, agar tidak di jadikan sarang nyamuk atau hewan sejenis lain yang dapat menggigit dan menghisap darah si kambing.





Pemilihan bibit yang bagus





Ada 2 jenis kambing potong yang sering di ternakkan dan paling populer, yaitu: kambing Kacang atau sering di kenal juga sebagai kambing Jawa dan kambing Etawa.





Kambing Kacang / kambing Jawa cirinya adalah badannya kecil dan relatif pendek, telinganya juga pendek dan tegak, baik jantan maupun betinanya memiliki sepasang tanduk, lehernya yang pendek dan punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang tunggal hitam, coklat, merah atau belang hitam putih dan rasa kambing ini juga enak, banyak yang menyukainya.





Jenis kambing ini lebih mudah perawatannya karena lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki presentase perkembangbiakan yang bagus.





Sedangkan kambing Etawa ukuran tubuhnya lebih tinggi dan lebih besar serta telinganya memanjang ke bawah sepanjang 15 – 30 cm.





Bagian hidung ke atas melengkung dan warna bulunya bervariasi antara coklat, putih dan hitam adalah yang paling sering dijumpai.





Bagi kambing jantan memiliki bulu tebal dan agak panjang di daerah pundak dan di bawah leher, sedangkan kambing betinanya di bagian bawah ekor.





Kambing ini bisa menghasilkan susu yang banyak, sehingga sering di gunakan juga sebagai penghasil susu.





Tapi, kambing ini juga sangat cocok untuk di jadikan sebagai kambing penghasil daging.





Setelah mengenal jenis kambing yang akan di pelihara barulah memilih bibit yang berkualitas dan di butuhkan ketelitian, tentunya kita tidak ingin salah memilih kambing yang terkena penyakit dan bahkan bisa menular.





Usia kambing yang di jadikan bibit harus sudah mencapai 4 bulan, karena pada saat itu kambing sudah berkonsentrasi pada pembentukan daging dan lebih mudah untuk di gemukkan.





Pilihlah yang bulunya mengkilap, matanya bening, tidak cacat, kakinya lurus kokoh dan tumitnya terlihat tinggi.





Mulut dan hidung bersih tidak berlendir, sebagai tanda kambing tidak penyakitan, anusnya pun bersih. Garis pinggang dan garis punggung tulang belakang lurus, tidak melengkukng ke bawah.





Usia ideal penggemukkan adalah sekitar 8 – 12 bulan. Ukuran badannya juga normal tidak kurus maupun terlalu gemuk / kelebihan. Sebaiknya juga pilih yang bentuk ekornya melebar bukan yang berbentuk seperti cambuk.





Menurut para peternak, kambing yang memiliki ekor berbentuk cambuk pembentukan dagingya tidak terlalu maksimal / terlalu lamban.





Sedangkan kambing yang memiliki bentuk ekor melebar lebih maksimal dalam pembentukan daging, yaitu sekitar 3 bulan.





Pemilihan pakan yang mencukupi kebutuhan gizi





Pakan adalah hal yang terpenting untuk menunjang proses penggemukan kambing, yaitu suatu aktivitas pemeliharaan kambing yang sebelumnya dalam kondisi kurus selanjutnya di tingkatkan berat badannya melalui proses pembesaran daging yang memakan waktu sekitar 3 – 5 bulan lamanya.





Makanan kambing biasanya berupa hijau – hijauan segar, seperti: rumput, daun lamtoro, daun turi, daun singkong yang berprotein cukup tinggi, daun nangka dan daun pepaya.





Tapi sebelum memberikan daun – daunan hijau pada kambing sebaiknya di lakukan penjemuran atau di layukan terlebih dahulu, sekitar 2 – 3 jam di bawah terik matahari yang bertujuan untuk menetralkan kemungkinan racun berbahaya yang ada di dalam daun – daunan hiaju tersebut.





Jika kambing sampai keracunan, si kambing bisa mabok, sakit dan bahkan mengalami kematian.





Selain itu, kambing juga bisa diberi jerami (dari tanaman jagung, kedelai, padi, tebu atau yang lainnya), kulit umbi – umbian (seperti kulit singkong, ubi jalar dan yang lainnya), kulit kacang – kacangan (bisa kacang tanah ataupun kulit kopi), serta sayur – sayuran sisa dari pasar.





daging
pakan kambing bergizi




Kambing juga membutuhkan makanan padat atau konsentrat yang berguna untuk mempercepat penggemukan.





Bisa di beli di toko pakan ternak atau di ganti menggunakan bekatul, ampas tahu dan ketela pohon yang sudah di cacah dengan perbandingan 40% : 40% : 20% .





Kombinasi bahan tersebut harus mencapai 3 kg, karena sebanyak itulah yang harus di konsumsi 1 ekor kambing per harinya.





Kambing di beri makan 2 kali sehari, jam 8 pagi dan jam 4 sore. Pakan hijau – hijauan tidak di anjurkan di berikan bersamaan dengan pakan konsentrat, karena kandungan nutrisinya berbeda.





Di sarankan, sebaiknya pakan konsentrat di berikan saat kambing sudah banyak mengkonsumsi hijau – hijauan, tapi belum juga terlihat kenyang. Jangan lupa juga untuk memberi minum dengan air bersih sekitar pukul 3 sore.





Minuman yang paling bagus adalah air cucian beras yang sudah di campur dengan sedikit bekatul atau dedak.





Selain di berikan rumput, daun hijau dan juga makanan konsentrat. Kambing masih membutuhkan pakan pelengkap dengnan kandungan gizi ternak yang belum terdapat pada 3 jenis makanan sebelumnya.





Pemberian pakan pelengkap ini bertujuan untuk lebih mengoptimalkan lagi pertumbuhan, kesehatan dan produksi ternak.





Vitamin





Kambing yang ingin kita ternak juga memerlukan suplemen dan vitamin penunjang yang mungkin tidak di dapat oleh makanan harian mereka.





Vitamin merupakan senyawa organik yang memiliki fungsi penting di dalam tubuh kambing terutama kambing yang sedang masa ternak.





Vitamin itu sendiri bisa dibedakan oleh 2 jenis kelarutannya, pertama vitamin yang larut pada lemak dan vitamin yang larut pada air.





Vitamin yang larut dalam air adalah C dan B kompleks, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah A, D, E dan K.





Berikut ini fungsi masing-masing vitamin untuk tubuh kambing:





  • Vitamin D berguna untuk menyerap kalsium, merperkuat tulang dan gigi.
  • Vitamin A akan menjaga kondisi mata.
  • Vitamin K akan membantu kambing mempercepat proses pembekuan darah dan menjaga kesehatan pasca melahirkan.
  • Vitamin E akan berpengaruh kepada sistem pencernaan kambing, sebagai antioksidan dan menjaga kesehatan organ tubuh. Vitamin E juga akan meningkatkan imunitas, daya cerna dan memperbaiki kecernaan yang rusak akibat infeksi atau setelah pasca kambing melahirkan.




Kambing dapat di berikan suplemen makanan yang mengandung asam amino esensial pembentuk sel dan organ tubuh, mengandung vitamin lengkap yang berguna untuk daya tahan tubuh dari serangan penyakit, serta mineral – mineral pelengkap (N, P, K, Ca, Mg, Cl dll) sebagai penyusun tulang dan darah, juga memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.





Berikut ini beberapa merk vitamin dan suplemen yang umum di jual oleh banyak brand yang ada di pasaran:





Simontok Organik : Brand ini menyatakan klaim bahwa produk mereka memiliki banyak sekali kandungan nutrisi, vitamin dan mineral yang berguna untuk menambah bobot kambing, meningkatkan nafsu makan kambing, meminimalisir dari bahayanya zat kimia yang terkandung didalamnya dan meningkatkan stamina ternak.





daging




SOC HCS : produk ini juga banyak beredar di pasaran, terkenal karena harganya yang lumayan kompetitif, suplemen ini berguna untuk kambing yang dalam tahap penggemukan badan. Bisa digunakan ke hewan ternak lain seperti ayam dan sapi.





daging
SOC HCS




Paket NASA : Satu paket mendapatkan 3 botol, 1. POC nasa 500cc, 2. Hormonic 100cc, dan Viterna 50cc, satu paket dibandrol dengan harga 130rbu. Nasa klaim vitamin mereka ini akan membantu kambing untuk tetap sehat dalam masa ternak, badan kambing akan menggemuk karena nafsu makan bertambah.





daging
paket nasa









Pemeliharaan kesehatan





Setelah kebutuhan pakan yang lengkap dan bergizi sudah tercukupi, selanjutnya adalah pemeliharaan atau perawatan si kambing.





Tindakan pertama yang bisa kita lakukan adalah melakukan pencegahan terhadap penyakit yang bisa menyerang kambing peliharaan kita, seperti menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya.





Menurut pengalaman menjaga kebersihan kandang, memberi makanan sehat dan perawatan yang baik bisa menghilangkan bau pada kandang dan tubuh si kambing lho.





Lahan yang digunakan untuk memelihara atau yang di jadikan kandang harus bebas dari penyakit menular.





Kambing yang di duga bulunya membawa penyakit sebaiknya di mandikan terlebih dahulu dan di gosok dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% dengan konsentrat 4,5 gram untuk 3 liter air.





Untuk membasmi kutu pada kambing, dapat di mandikan dengan larutan Asuntol dengan konsentrasi 3 – 6 gram untuk di larutkan pada 3 liter air.





daging
memandikan kambing




Perlunya di lakukan vaksinasi secara rutin yang bertujuan untuk mencegah terjangkit penyakit yang di sebabkan oleh virus.





Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kambing adalah: penyakit Parasit (cacingan, kudis, kutu), penyakit Bakterial (antraks, busuk kuku, cacar mulut), penyakit Virus (orf), penyakit lain seperti keracunan sianida, kembung perut dan keguguran. Jika tidak segera di atasi bahkan bisa menyebabkan kematian.





Maka perlunya pengamatan atau pemantauan pada ternak, jadi saat terdapat gejala penyakit tersebut terlihat pada kambing peliharaan kita, kita bisa segera tahu dan memastikan jenis penyakitnya serta cara pengobatannya sehingga mencegah penyakit tersebut menular ke kambing yang lainnya.





Baca : jenis kambing pedaging paling populer





Cara reproduksi atau waktu kawin





Setelah semua persiapan, perawatan dan pemeliharaan baik dan benar yang sudah kita lakukan, hari demi hari si kambing akan tumbuh besar dan cukup dewasa untuk di kawinkan.





Biasanya kambing potong yang berumur 8 – 10 bulan sudah siap untuk di kawinkan, tanda – tandanya adalah: kegelisahan, alat kelamin kambing menjadi kemerahan dan bengkak, ekor yang di gerak – gerakkan, dan juga berkurangnya nafsu makan.





Setelah di kawinkan kambing akan mengandung selama 5 – 6 bulan, lalu penanganan pada proses kelahiran juga di butuhkan.





Kita perlu perhatikan tanda – tanda dari kambing potong yang ingin melahirkan, biasanya kambing akan menggaruk – garuk lantai kandang dan terlihat gelisah.





Dalam hal ini, kita juga harus turut serta dalam proses kelahiran untuk menghindari hal- hal yang tidak di inginkan.





Dengan pengelolaan yang baik kambing dapat melahirkan setiap 7 bulan sekali dan sekali melahirkan dapat menghasilkan 1 – 4 ekor anak kambing. Setelah 1 bulan semenjak sang induk kambing melahirkan maka induk kambing sudah bisa kita kawinkan kembali dengan kambing pejantan.





daging
reproduksi kambing via bandungkambingetawa.wordpress.com




Setelah proses kelahiran, anak kambing yang baru lahir tersebut juga perlu perawatan yang baik dan benar.





Memastikan sang anak mendapat susu dari si induk, agar si anak memperoleh asupan susu yang tepat dari sang induk karena terkadang si induk enggan menyusui anaknya, ini bisa menyebabkan anak kambing kekurangan gizi.





Jika keadaannya seperti itu, kita bisa memberi si anak kambing susu buatan. Biasanya penyapihan anak kambing bisa di lakukan setelah usianya mencapai 3 – 4 bulan, setelah itu anakan kambing ini dapat di jual sebagai bakalan bibit.





Sedangkan setelah umur 10 bulan ke atas barulah kambing dapat di panen untuk di ambil dagingnya





baca : masa dan metode kehamilan pada kambing





Beternak kambing ini relatif mudah untuk di lakukan, kan? Sebenarnya kalau pemilihan bibitnya benar sehingga mendapatkan bibit yang bagus dan sehat, serta kebersihan kandang yang kita selalu jaga maka tidak perlu khawatir akan penyakit yang mengancam.





Karena pada kenyataannya saat beternak kambing, kematian kambing mencapai 0% yang penting kita tidak lalai dan mengikuti ketentuan yang sudah ada dan jangan melakukan banyak percobaan atau eksperimen, maka situasinya akan aman terkendali.





Memang di butuhkan ketekunan dan kesabaran dalam beternak kambing, karena waktu yang di butuhkan sampai dengan masa panen cukup lama. Tapi hasilnya juga lumayan kok.





Menurut beberapa peternak hasil keuntungan yang besar memang di dapatkan jika kambing yang kita pelihara lebih dari 2 ekor.





Jadi, buat kamu yang mau langsung merasakan untung besar, siap – siap untuk keluarkan modal yang cukup besar. Tapi bagi kamu yang baru sekedar coba – coba, cukup kok pelihara sepasang saja.





Baca :







Belum ada Komentar untuk "6 Kunci Sukses Cara Ternak Kambing, MANTAP!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel