4 Jenis Pupuk untuk Tanaman Cabai Agar Tumbuh dan Berbuah dengan Baik
Pupuk merupakan elemen penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pertumbuhan tanaman cabai. Tanaman cabai perlu mendapatkan jenis pupuk yang tepat supaya tanaman dapat tumbuh dan berbuah dengan baik. Pada artikel ini akan dibahas mengenai jenis pupuk untuk tanaman cabai.
Ada beberapa jenis pupuk untuk tanaman cabai. Jenis pupuk tersebut, yakni sebagai berikut:
Pupuk Kandang/Kotoran Ternak
Penggunaan pupuk organik sangat disarankan untuk tanaman cabai. Pupuk kandang memang menjadi prioritas utama dalam memananam berbagai jenis tanaman. Pupuk kandang secara umum dapat memperbaiki sifat fisik tanah, yaitu permeabilitas, porositas, struktur, dan daya menahan air. Anda dapat mempelajari cara membuat pupuk kandang dari kotoran ayam dengan EM4 dan cara membuat kotoran kambing menjadi pupuk kompos berkualitas.
Pupuk kandang mengandung unsur hara penting seperti Nitrogen, Phospor, Kalium, Kalsium, dan Magnesium. Tanaman cabai membutuhkan unsur Phospor, Kalium, dan Kalsium untuk pembentukan enzimatis dan hormon tanaman.
Pembentukan enzimatis ini digunakan untuk kekebalan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit lebih besar terjadi pada musim hujan dibandingkan saat musim kemarau. Baca juga cara perawatan cabai di musim hujan.
Pupuk ini dapat dicampurkan secara langsung dengan tanah saat pengolahan bedengan. Jadi pahamilah cara pengolahan tanah untuk menanam cabai agar hasil tanaman cabai optimal.
Cara penggunaan pupuk kandang yang baik adalah saat tanaman cabai pertama kali disemai, baik itu di lahan bedengan semai ataupun di wadah pot polybag. Pupuk kandang sebaiknya diberikan pada saat tanaman cabai masih dalam masa pembibitan/penyemaian, yaitu antara 5 -26 hari setelah tanam (hst). Baca juga media tanam untuk cabai dalam polybag.
Pupuk Kompos dan Pupuk Daun
Pupuk kompos dan pupuk daun dapat juga dijadikan pupuk campuran dengan tanah saat cabai disemai. Pupuk ini juga mengandung unsur N, P, dan K yang dibutuhkan oleh tanaman cabai. Pupuk kompos mengandung Mg dan Ca yang cukup tinggi.
Unsur-unsur ini bermanfaat untuk menunjang pembesaran sel-sel meristematik pada saat tanaman mengalami pertumbuhan (merangsang pertumbuhan plumula daun). Anda dapat mempelajari cara membuat pupuk hijau sederhana dan mudah.
Pupuk Buatan atau Pupuk Anorganik
Pupuk buatan terdiri dari pupuk tunggal yang hanya mengandung 1 unsur hara utama dan pupuk majemuk yang mengandung 2 atau 3 unsur hara utama.
Pupuk buatan berguna untuk memenuhi hara bagi tanaman cabai agar tumbuh secara optimal. Pupuk Urea, SP-36, KCL, dan NPK Mutiara adalah jenis pupuk anorganik yang baaik untuk pertumbuhan tanaman cabai. Pupuk anorganik mengandung unsur hara makro utama (N, P, dan K), unsur hara mikro sekunder (Ca, Mg, dan S), dan unsur hara mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo).
Unsur N dibutuhkan untuk pembentukan dan pertumbuhan daun, batang, dan akar serta pembentukan bagian hijau daun yang berguna dalam proses fotosintesis. Gejala kekurangan unsur N adalah daun menguning dan hal ini terlihat pada daun tua. Pemberian N yang berlebihan menyebabkan kekurangan K.
Unsur P dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan perakaran, mengangkut karbohidrat di dalam tanaman, pengaturan tegangan sel tanaman agar tahan terhadap hama dan penyakit, serta pembentukan bunga dan buah. Tanaman yang kekurangan P akan kerdil, ruas batang pendek, ujung dan tepi daun berwarna hitam, dan tepi daun melengkung ke bawah dimulai dari daun tua. Pemberian unsur P yang berlebihan menyebabkan kekurangan unsur K.
Unsur K dibutuhkan untuk memperkuat dinding sel agar tanaman tahan terhapa serangan penyakit. Perakaran tanaman akan bertambah banyak dan panjang dengan pemberian K yang tepat, sehingga meningkatkan penyerapan unsur hara.
Kekurangan unsur K menyebabkan pertumbuhan terhambat, daun berukuran kecil, warna daun menjadi hijau tua keunguan, tepi daun berwarna cokelat, dan daun rontok. Pemberian unsur K yang berlebihan menyebabakan kekurangan unsur Magnesium (Mg) dan Kalsium (Ca).
Pupuk anorganik sebaiknya diberikan saat tanaman sudah dipindahkan ke lahan bedengan bermulsa. Jangan menggunakan pupuk ini untuk tanaman cabai yang baru disemai.
Tanaman yang baru disemai membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tanah baru. Apabila Anda langsung memberikan pupuk anorganik untuk tanaman bibit cabai (tanaman cabai yang sedang disemai), maka tanaman tersebut bisa saja mati karena tidak sanggup beradaptasi. Hal ini karena tanaman bibit cabai belum sanggup beradaptasi dengan senyawa kimia yang terkandung dalam pupuk organik.
Pupuk Larutan Phonska Cair
Pupuk larutan Phonska cair sangat baik untuk merangsang pertumbuhan tunas di ketiak daun dan merangsang pembentukan bunga dan buah cabai agar berbuah lebat. Pupuk ini sangat cocok untuk tanaman cabai di musim penghujan. Selain itu, pupuk phonska cair dapat menyembuhkan tanaman cabai yang terkena serangan hama dan penyakit.
Cara penggunaan pupuk ini adalah dengan menyiramkan pupuk phonska cair pada tanaman cabai yang terkena hama penyakit atau tanaman kerdil.
Pengaplikasian pupuk ini dapat dilakukan sejak dini, yaitu pada saat pertumbuhan awal ketika baru dipindah ke lahan bermulsa dari pot polybag ataupun bedengan semai. Penggunaan pupuk phonska cair merupakan salah satu cara menanam cabai supaya cepat berbuah atau cara membuat tanaman cabai cepat berbuah lebat.
Inilah penjelasan mengenai jenis pupuk untuk tanaman cabai. Penggunaan pupuk harus sesuai dengan anjuran yang diberikan. Jangan sampai kelebihan maupun kekurangan karena hanya akan memberikan dampak buruk untuk tanaman cabai yang dibudidayakan. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "4 Jenis Pupuk untuk Tanaman Cabai Agar Tumbuh dan Berbuah dengan Baik"
Posting Komentar